Selama 10 tahun menjabat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai infrastruktur Indonesia era Jokowi tergolong masif. Pasalnya, banyak pembangunan dalam negeri yang gencar Presiden asal Solo itu lakukan. Mulai dari jalan tol, kereta cepat, hingga bendungan.Menurut staf ahli menteri PUPR bidang teknologi, industri, dan lingkungan, Endra S. Atmawidjaja mengungkap, pembangunan infrastruktur ini menjadi salah satu landasan untuk membuat suatu negara maju.Kendati begitu, Jokowi menaruh pondasinya ke infrastruktur supaya presiden penggantinya dapat melanjutkan visinya untuk menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.“Apa yang telah kita lakukan ini sebenarnya bukan untuk kegagahan belaka saja, tetapi karena melihat adanya ambisi yang besar. Sehingga pada awal kabinet 2014, kita harus membangun infrastruktur demi mengejar ketertinggalan,” kata Endra.Kondisi Infrastruktur IndonesiaBagi Endra, walaupun era Jokowi banyak pembangunan infrastruktur, hal tersebut masih tergolong belum cukup daripada negara maju lainnya.“Memang membangun banyak infrastruktur, namun untuk menjadi kategori negara maju kita belum mampu. Nyatanya pembangunan tersebut belum memadai di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya lagi.Menteri staf ahli menteri PUPR bidang teknologi, industri, dan lingkungan itu menggambarkan, pada 10 tahun ini, Presiden RI sudah berhasil merampungkan pembangunan 45 bendungan.Berkat tambahan tersebut, jumlah bendungan di Inodneisa ada sekitar 300 sekian. Sayangnya, jumlah tersebut masih kecil dibandingkan China dan negara maju lainnya yang memilik bendungan sekitar 90.000.Dongkrak Pertumbuhan EkonomiKendati begitu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga memaparkan bahwa hal tersebut diakibatkan wilayah geografis Indonesia yang sangat luas dan padat penduduk.Namun, ia mengingatkan, pembangunan infrastruktur ini sangatlah penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, di kemudian hari bisa memicu perekonomian khususnya sektor pariwisata.“Pembangunan infrastruktur ini penting sekali karena sektor tersebut akan memainkan peran strategis untuk mendatangkan potensi pertumbuhan,” jelas Sri Mulyani.Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa industri pariwisata juga harus dikembangkan. Tujuannya supaya bisa menyongsong Indonesia menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 7%-8% di tahun 2045 nanti.“Untuk mencapai angka tersebut, kita membutuhkan berbagai sektor dikembangkan. Termasuk industri pariwisata yang dinilai bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan inklusif dan berkualitas. Dengan demikian saya dukung sektor pariwisata untuk terus memainkan perannya,” tutur Sri Mulyani.Cek breaking news dan beragam berita pilihan menarik lainnya seputar properti, bisnis, hingga investasi di blog Sweethome. Yuk, kunjungi blognya sekarang juga, gratis!