Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Selasa (21/11/2023). Penguatan ini terjadi karena adanya penurunan inflasi AS sekaligus prospek bank sentral AS.Diketahui, pergerakan rupiah ke zona hijau ini dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan bulan Oktober 2023. Lantas, kira-kira apakah penguatan nilai rupiah ini bisa berlanjut?Mengutip laman Refinitiv, nilai rupiah ditutup mengalami kenaikan di angka Rp 15.440 USD atau terapresiasi menjadi 0,32% pada Senin (20/11/2023). Posisi ini merupakan yang paling tinggi sejak 25 September 2023.Nilai rupiah menguat seiring dengan adanya dana investor asing yang kembali masuk dalam pasar keuangan domestik. Tercatat ada sekitar Rp 7,33 triliun dana asing yang beli neto.Dengan rincian, Rp 2,49 triliun dilakukan di pasar SBN, Rp 0,87 triliun di pasar saham, dan Rp 3,79 triliun di SRBI. Hal ini berbanding terbalik oleh data transaksi 6-9 November 2023, yang menunjukkan net sell asing mencapai Rp 1,27 triliun.Di sisi lain, pasar akan tetap optimis terhadap suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Diperkirakan, suku bunga akan ditahan The Fed bulan Desember 2023 mendatang.Inflasi AS yang semakin terkendali bulan Oktober lalu, akan memungkinkan siklus kenaikan suku bunga ini segera berakhir. Sebab, nilai tukar rupiah berpotensi menguat seiring meredanya sentimen suku bunga The Fed.Per kemarin, nilai rupiah akan dipengaruhi oleh rilis neraca pembayaran dan transaksi pada kuartal III-2023 oleh Bank Indonesia (BI). Kemudian, kedua data tersebut nantinya akan menggambarkan bagaimana kondisi ekonomi Indonesia.Kondisi ekonomi ini dilihat melalui kekuatan ekspor, pasokan dolar, investasi langsung, dan investasi portofolio yang menggambarkan minat para investor asing dalam penanaman modalnya di Indonesia.Kendati demikian, bagaimana pergerakan nilai tukar rupiah jika dipantau secara teknikal? Simak pergerakannya berikut ini!Pergerakan Rupiah Secara TeknikalBerdasarkan pergerakan secara teknikal dalam waktu per jamnya, nilai rupiah masih terpantau mengalami penguatan yang stabil sejak 25 September 2023 lalu. Sementara dalam posisi level psikologi, kini rupiah mencapai angka Rp 15.400 USD.Nilai tersebut kemudian menjadi target atau support penguatan terdekat yang paling berpotensi untuk diuji. Lebih lanjut, jika hal ini bisa menembus support berikutnya maka dapat dicermati pada posisi Rp 15.360 USD dari garis horizontal low per 16 September lalu.Dengan demikian, ada pula resistance yang perlu diperkirakan oleh para pelaku pasar jika terjadi pelemahan nilai rupiah pada level psikologis Rp 15.500 USD. Di mana posisi ini juga disebut sebagai garis horizontal pada rata-rata pergerakan rupiah terhadap dolar AS selama 50 jam atau moving average 50 (MA50).