Wacana pembangunan rumah subsidi berukuran 14 dan 18 meter persegi, akhirnya resmi dibatalkan. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara) dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI pada Kamis (10/7/2025).
Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa usulan pengurangan ukuran rumah subsidi resmi dicabut, menyusul banyaknya penolakan dari masyarakat serta masukan dari anggota Komisi V DPR RI. Ia pun menyampaikan permintaan maaf karena rencana rumah subsidi berukuran mini telah memicu polemik di publik.
Ara juga berjanji akan lebih hati-hati dan selektif dalam menyampaikan gagasan ke ranah publik kedepannya. Lantas, apa yang melatarbelakangi rumah subsidi mini, berukuran 14 dan 18 meter persegi ini? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas!
Awal Mula Munculnya Wacana Rumah Subsidi

Berikut beberapa fakta awal mula munculnya wacana rumah subsidi mini, 14 dan 18 meter persegi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
1. Awalnya dari Masalah Harga Rumah dan Tanah yang Semakin Mahal
Wacana rumah subsidi mini bermula dari realitas bahwa harga rumah dan tanah semakin mahal. Apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat berpenghasilan rendah dan generasi yang ingin memiliki rumah terasa sulit dijangkau.
Dalam upaya mencari solusi, Kementerian PKP pun memberikan ide untuk mengecilkan rumah agar tetap bisa dijual dengan harga subsidi. Rumah subsidi dengan ukuran 14 dan 18 meter persegi ini pun muncul ke permukaan hingga dibuatkan mockup.
Namun, rumah subsidi mini akhirnya memunculkan kontroversi dan penolakan karena dinilai tidak layak secara kemanusiaan dan kenyamanan tinggal.
2. Menuai Kritik dari Berbagai Pihak
Kemudian saat pertama kali diungkap ke publik, wacana rumah subsidi mini langsung menuai kritik dari berbagai pihak. Mulai dari masyarakat umum, pakar tata ruang, pengamat perumahan, hingga anggota Komisi V DPR RI.
Mereka menilai bahwa konsep rumah seluas 14 dan 18 meter persegi tidak memenuhi standar minimum hunian layak, serta tidak sejalan dengan prinsip pembangunan manusia yang bermartabat.
3. DPR Ambil Sikap Tegas Pemerintah Tarik Usulan
Melihat respon publik yang begitu kuat, Komisi V DPR RI pun menyatakan keberatan atas rencana tersebut. Mereka menekankan bahwa rumah subsidi seharusnya menjadi solusi nyata bagi rakyat kecil, bukan sekedar tempat berteduh dengan ukuran yang tidak manusiawi.
Mendengar hal itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait akhirnya mencabut usulan tersebut dan meminta maaf secara terbuka.
Ia mengakui bahwa gagasan rumah mini menimbulkan polemik yang tidak diinginkan, dan berkomitmen untuk membuka ruang diskusi lebih luas sebelum mengusulkan kebijakan serupa di masa mendatang.
Dampak Rumah Subsidi Mini Dibatalkan

Dengan dibatalkannya desain rumah subsidi mini berukuran 14 dan 18 meter persegi, pemerintah berkomitmen untuk mengevaluasi kembali kebijakan perumahan rakyat secara menyeluruh.
Program rumah subsidi tetap akan dilanjutkan dengan standar luas dan kualitas yang lebih manusiawi, 20 hingga 30 meter persegi. Sesuai aturan lama yang tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 995/KPTS/M/2021 Tahun 2021.
Harapan Baru Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Keputusan pembatalan rumah subsidi mini menjadi angin segar bagi masyarakat, terutama mereka yang selama ini menggantungkan harapan pada program rumah subsidi. Pembatalan rumah mini bukan akhir, melainkan langkah awal menuju sistem perumahan yang lebih adil dan kayak.
Konsistensi DPR dalam mengawal kebijakan publik seperti ini menunjukkan bahwa peran pengawasan parlemen tetap krusial. Sedangkan, permintaan maaf Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menjadi bentuk tanggung jawab moral.
Nah, bagi Homies yang ingin memiliki hunian dekat dengan Jakarta dan menyediakan sistem KPR, Minhome sarankan cek developer Gethome.
Developer unggulan BSI ini menyediakan perumahan dengan lokasi strategis dan fasilitas lengkap. Dijamin hidup Homies jadi lebih nyaman dan aman di perumahan karya Gethome.
Beberapa perumahan Gethome yang masih menawarkan hunian ada Valencia Premiere Depok, De Oasis Green Residence, dan Catania Premiere Cibubur.
Kunjungi website Gethome sekarang juga, temukan hunian impianmu, buat janji survey, dan datang langsung ke marketing gallery nya!
Saatnya Homies merasakan sendiri kenyamanan tinggal di cluster yang mendukung gaya hidup dan aktivitasmu sehari-hari!