Daftar Isi : 

Skema baru untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2025 yang dijanjikan pemerintah hingga kini belum sepenuhnya rampung. Hal ini pun menyebabkan sejumlah masalah di pasar properti.

Salah satu masalahnya adalah tertundanya puluhan ribu unit rumah, sehingga Persatuan Perusahaan Real Estate (REI) turun tangan menuntut kejelasan tersebut setelah pemerintah mengumumkan rencana penyusunan skema baru FLPP.

“Kalau kita average kan setiap bulan, dari 220.000 itu menjadi sekitar 17.000, berarti kan 17.00 manusia menunggu dengan sia-sia delay kan? Jadi 17.000 rumah harus di maintenance, 17.000 PPh tidak terbayar,” ucap Joko selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI.

Sambungnya, “Kami berharap itu bisa realisasi, kalau tidak bisa realisasi ya kita harus menjual dengan cara lain, apakah itu dengan skema jual rugi atau diskon atau apa, yang penting kita tetap hidup, dari pada mati pelan-pelan.”

Lantas, sampai manakah pemerintah telah menyiapkan skema baru FLPP 2025? Dan kapan skema baru FLPP 2025 ini diterapkan? Untuk mengetahui jawabannya, Minhome telah merangkumnya dari berbagai sumber.

Skema Baru FLPP 2025

Menurut informasi terbaru, pemerintah telah menetapkan pembagian porsi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan diubah menjadi 50 persen dari negara dan 50 persen dari perbankan.

Dari sebelumnya 75 persen dari APBN dan 25 persen dari perbankan. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) juga akan meminta pengembang Perumahan menyiapkan data perkiraan biaya pembangunan rumah subsidi.

Data ini menjadi instrumen yang sangat penting untuk perhitungan skema baru rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2025.

“Nanti BPKP akan secara resmi bersurat kepada rekan-rekan asosiasi pengembang untuk bisa menjelaskan berapa biaya pembangunan rumah subsidi di luar harga tanah untuk kaitan FLPP,” ucap Maruara Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Selain itu, data perkiraan biaya pembangunan rumah subsidi juga akan dibutuhkan untuk penetapan harga rumah subsidi yang lebih tepat. Sehingga, pengembang bisa menyampaikan informasi lebih akurat dengan berbagai pertimbangan.

Pemerintah juga telah menetapkan alokasi anggaran FLPP 2025 sebesar Rp28,2 triliun untuk 220 ribu unit rumah. Pemerintah pun berharap dengan adanya perubahan porsi penyaluran FLPP, capaian penyalurannya dapat meningkat.

Penetapan Skema Baru FLPP 2025

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan skema baru Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2025 akan dimulai pada kuartal II.

“Kita targetkan mudah-mudahan di triwulan kedua tahun 2025 skema baru itu sudah berjalan,” ujar Heru Pudyo Nugroho selaku Komisioner BP Tapera.

Nah, itulah skema baru FLPP 2025 yang membuat puluhan ribu penjualan rumah terhambat. Lengkap dengan update skema baru FLPP 2025, dan penetapannya ditargetkan pada triwulan kedua.

Bagi Homies yang ingin membeli rumah bisa cek website Gethome. Developer ini memberikan rekomendasi rumah modern dengan harga terjangkau. Lokasi juga strategis dekat dengan fasilitas umum, pendidikan, pusat perbelanjaan, dan kesehatan.

Dan jangan lupa nantikan informasi lainnya seputar properti, investasi, dan bisnis hanya di blog Sweethome!

Bagikan Postingan Ini