Sejak Covid-19 melanda Indonesia, rupiah melemah hingga tembus ke level Rp16.400 per dolar AS. Dalam seharian, rupiah merosot sebesar 0,80% dan termasuk yang paling terpuruk sejak April 2020 silam.Sejak pasar keuangan RI libur panjang pada Jumat pekan lalu, akhirnya rupiah dibuka kembali per hari Rabu (19/06/2024). Untuk Indeks dolar AS (DXY) mengalami kenaikan sebesar 4,13% dan berdampak pada tertekannya mata uang di dunia.Kenaikan DXY ini tak lepas dari sikap bank sentral AS atau The Fed yang melakukan higher for longer terhadap suku bunganya. Sehingga, suka bunga AS saat ini ada di level 5,25-5,5%.“Sejauh ini sih pergerakan rupiah masih dalam level stabil. Kalaupun melemah, masih ada di dalam level terjaga daripada mata uang negara lainnya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.Perry juga menerangkan pihaknya akan terus ada di pasar guna memantau perkembangan pasar keuangan dan siap melakukan intervensi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.“Banyak yang sudah kita lakukan, baik itu intervensi ataupun menarik portofolio asing dari dalam negeri. Sedangkan untuk DHE SDA, semuanya berjalan baik, stabil, dan Presiden apresiasi,” ungkapnya.Nilai Tukar Rupiah Melemah Terhadap Dolar ASMenurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS tembus ke level Rp16.400.“Ini disebabkan akibat sentimen pelaku pasar keuangan terhadap kondisi ekonomi AS,” ujar Airlangga, Jumat (14/06/2024).Lebih lanjut, ia mengatakan kalau perekomoian AS tengah mendapat sorotan khusus karena kondisinya yang kian membaik. Sehingga banyak investor yang menaruh perhatian khusus terhadap tekanan inflasi di negara tersebut yang masih sulit untuk turun.“Ya kan ekonomi AS tengah membaik, pertumbuhannya juga bagus,” terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.Itulah sebabnya mengapa Bank Sentral AS, The Federal Reserve tidak mau menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate.Ketidakpastian GlobalDi samping itu, Presiden RI Joko Widodo juga menanggapi bahwa nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS itu masih tergolong baik.Menurutnya, hal ini terjadi lantaran ketidakpastian global lah yang menjadi pemicu atas melemahnya rupiah. Bahkan, semua negara juga merasakan tekanan yang sama dengan Indonesia.“Ketidakpastian global kan memang selalu menghantui semua negara. Namun, bagi saya jika masih di angka Rp16.200-Rp16.300 masih ada di posisi yang baik,” pungkas pria yang akrab disapa Jokowi.Simak berita terupdate seputar dunia bisnis, investasi, hingga properti hanya di blog Sweethome. Kunjungi blognya sekarang juga supaya nggak ketinggalan informasi penting lainnya!