Daftar Isi : 

Masalah skor kredit SLIK OJK kini tengah menjadi sorotan karena dinilai masih menjadi penghambat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) gagal mengajukan KPR hanya karena catatan kecil di sistem ini.

Masalahnya, banyak calon debitur tersangkut tunggakan mikro, bahkan di bawah Rp 1 Juta yang tetap tercatat sebagai risiko tinggi gagal bayar. Padahal, mereka sudah melunasi kewajiban, tapi masih tertahan karena sistem belum diperbarui secara real time.

Akibatnya, banyak impian punya rumah harus tertunda. Pengembang pun mengeluhkan poses KPR yang makin ketat, sehingga dari 10 pengajuan, hanya 3-4 yang disetujui bank karena status SLIK OJK yang dianggap bermasalah.

Lantas, apa solusinya yang akan dilakukan pemerintah untuk menangani masalah SLIK OJK yang bikin banyak calon pembeli rumah sulit ajukan KPR? Cek jawabannya di sini!

Upaya Pemerintah Menangani Permasalahan SLIK OJK

Upaya Pemerintah Menangani Permasalahan SLIK OJK
(Sumber: kompas.com/HILDA B ALEXANDER)

Melihat kondisi ini, pemerintah melalui Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan mencari solusi agar SLIK OJK tidak lagi menjadi hambatan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah.

Salah satu opsi yang dibahas adalah pemutihan tunggakan kecil di bawah Rp1 juta. Tujuannya, agar calon debitur tidak langsung dikategorikan berisiko tinggi. Pemerintah juga mendorong agar sistem penilaian kredit dibuat lebih proporsional dengan mempertimbangkan bayar aktual masyarakat.

Terobosan tersebut muncul dalam pertemuan kedua Menteri Keuangan dan Menteri PKP di kantor Menteri PKP,  Jakarta, Selasa (14/10/2025). Pertemuan itu membahas dukungan pembiayaan dan percepatan program perumahan rakyat.

Selain itu, BP Tapera diminta untuk melakukan pendataan terhadap lebih dari 100 ribu calon debitur yang tertahan akibat masalah pencatatan di SLIK OJK. Data ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam melakukan kebijakan yang lebih adil dan terukur.

“Saya sudah meminta kepada BP Taper untuk melakukan pendataan calon debitur KPR yang terhambat karena memiliki pinjaman sampai Rp1 juta untuk nantinya dapat diputihkan,” ungkap Purbaya.

Kondisi Peminjam Pinjol dan Paylater

 Skor Kredit Peminjam Pinjol dan Pay Later yang di Write-Off

Menurut Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto, setidaknya ada tiga kondisi peminjam pay later atau pinjol di write-off atau dianggap tidak punya track record buruk di perbankan.

1. Masyarakat yang Kesulitan

Pertama adalah masyarakat yang benar-benar kesulitan. Kelompok ini terdiri dari mereka yang kehilangan pekerjaan atau sumber penghasilan tetap. Jumlahnya diperkirakan mencapai 10 hingga 15 persen dari total debitur yang terhambat.

2. Masyarakat yang Masih Berpenghasilan, tetapi Kehilangan Jejak

Mereka sebenarnya mampu membayar, namun terkendala secara administratif, seperti nomor telepon yang sudah tidak aktif, ponsel hilang, atau platform pinjol maupun marketplace tempat mereka berhutang sudah tutup. Kelompok ini mencakup sekitar 65% dari total kasus.

3. Masyarakat yang Belum Mampu Menyelesaikan Kewajibannya

Kelompok terakhir adalah mereka yang masih memiliki tunggakan kecil dan belum sempat melunasinya. Pemerintah menilai, kelompok ini tetap perlu difasilitasi agar bisa memperbaiki catatan kreditnya tanpa kehilangan kesempatan untuk mengajukan KPR.

Harapan Pemutihan SLIK OJK untuk MBR di Bawah Rp1 Juta

Langkah pemerintah untuk meninjau ulang sistem SLIK OJK dan mempertimbangkan pemutihan utang kecil disambut positif oleh kalangan pengembang. Mereka menilai, kebijakan ini dapat memperluas akses masyarakat terhadap KPR subsidi dan mendorong sektor perumahan rakyat.

Jika kebijakan tersebut diterapkan, masyarakat diharapkan tak lagi terhambat oleh catatan kredit kecil. Penyaluran KPR pun bisa meningkat, sekaligus membuka peluang bagi lebih banyak keluarga untuk memiliki rumah sendiri.

Waktunya Punya Rumah, Tanpa Takut SLIK OJK

Waktunya Punya Rumah, Tanpa Takut SLIK OJK

Dengan rencana kebijakan baru terkait SLIK OJK, kesempatan untuk punya rumah kini semakin terbuka. Masyarakat yang sempat tertahan karena catat kecil bisa segera kembali mengajukan KPR dengan lebih mudah.

Buat Homies yang sedang mencari hunian modern di sekitar Jakarta, Gethome siap membantu proses pembelian rumah sampai akad, lengkap dengan pendampingan agar pengajuan KPR berjalan lancar.

Beberapa pilihan rumah modern karya Gethome yang Minhome rekomendasikan ada De Oasis Green Residence di Jatisampurna, Valencia Premiere Depok di Cinangka, dan Catania Premiere Cibubur di Cibubur.

Ketiga perumahan tersebut menawarkan lokasi strategis, fasilitas di dalam perumahan lengkap menunjang kenyamanan Homies, dan keamanan 24 jam dengan CCTV dan one gate system.

Yuk, beli rumah dengan sistem KPR di Gethome sekarang juga! Dan jangan lupa baca informasi menarik lainnya terkait properti di blog Sweethome!

Bagikan Postingan Ini