Suku bunga acuan BI kini tengah ramai diperbincangkan, setelah Bank Indonesia resmi memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 4,75% pada Rabu (17/9/2025). Keputusan ini langsung menjadi angin segar bagi pelaku usaha dan masyarakat.
Dengan pemangkasan suku bunga acuan, beban biaya pinjaman menjadi lebih ringan sehingga perputaran ekonomi Indonesia diperkirakan akan semakin membaik. Dari banyak sektor yang bakal terpengaruh oleh pemangkasan bunga acuan, salah satunya adalah sektor properti.
Sektor properti tidak hanya menguntungkan untuk masyarakat tapi juga untuk pengembang atau developer. Lantas, mengapa sektor properti semakin dilirik? Yuk, ketahui jawabannya!
Alasan Sektor Properti Semakin Dilirik

Inilah sejumlah alasan utama yang membuat sektor properti, khususnya rumah akan semakin dilirik setelah suku bunga acuan BI dipangkas kembali 25 bps.
1. KPR Lebih Murah dan Cicilan Ringan
Dipangkasnya suku bunga acuan BI otomatis membuat bunga pinjaman ikut menurun, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini sangat penting karena KPR menjadi skea utama bagi masyarakat dalam membeli hunian.
Dengan bunga yang lebih rendah, cicilan bulanan rumah menjadi lebih ringan dan terjangkau. Kondisi ini memberi dorongan besar bagi generasi muda maupun keluarga baru untuk berani membeli rumah pertamanya.
2. Biaya Modal Developer Menurun
Tak hanya untuk pembeli rumah, suku bunga acuan BI yang dipangkas juga semakin dilirik oleh developer. Karena bunga pinjaman modal untuk membangun proyek properti menjadi lebih rendah sehingga beban finansial pengembang ikut berkurang.
Kondisi ini bisa membuka peluang bagi developer untuk lebih agresif meluncurkan proyek-proyek baru. Lebih jauh lagi, modal yang lebih murah membuat developer mampu menghadirkan variasi produk hunian yang lebih beragam, baik dari sisi harga maupun fasilitas.
Artinya, masyarakat kini punya lebih banyak pilihan untuk membeli rumah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
3. Daya Beli Masyarakat Meningkat

Penurunan suku bunga acuan juga membuat daya beli masyarakat meningkat, khususnya untuk membeli hunian. Hal ini menjadikan properti sebagai pilihan utama, bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai cara untuk mengamankan kekayaan di masa depan.
Selain itu, meningkatnya daya beli memberikan sinyal positif bagi developer untuk menghadirkan hunian baru di berbagai lokasi strategis. Efek domino ini tidak hanya menguntungkan konsumen dan developer, tetapi juga memperkuat ekosistem industri properti secara keseluruhan.
4. Prospek Investasi Properti Semakin Cerah
Alasan terakhir, sektor properti kian dilirik berkat potensi investasi yang terus berkembang positif. Saat ini, membeli rumah tidak lagi dipandang hanya sebagai kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga sebagai aset bernilai tinggi untuk masa depan.
Selain itu, investasi properti memiliki keunggulan dibandingkan aset lain karena bersifat nyata dan selalu dibutuhkan. Permintaan hunian yang terus meningkat menjadikan properti lebih tahan terhadap gejolak ekonomi.
Itulah beberapa alasan mengapa sektor properti semakin dilirik setelah BI rate turun menjadi 4,75%. Dimana BI rate saat ini menjadi yang terendah setelah turun 4 kali sepanjang 2025. Terakhir pada Rabu (20/8/2025) turun ke 5%.
Buat Homies yang sudah lama menunggu waktu tepat untuk beli rumah, inilah saatnya. Sweethome berkolaborasi dengan Gethome menghadirkan hunian idaman dengan fasilitas lengkap, desain kekinian, dan lokasi strategis.
Rumahnya berada di Selatan Jakarta dan Timur Jakarta cocok untuk rumah pertama maupun keluarga baru. Temukan penawaran rumah menarik dengan tools & insight dari Sweethome.co.id.
Buat janji survey melalui instagram Gethome dengan komentar “PL” di salah satu postingannya, kunjungi marketing gallery, dan booking hunian impianmu segera!