Daftar Isi : 

Belakangan ini, wacana pemerintah untuk menghadirkan rumah subsidi seluas 18 meter persegi menjadi sorotan publik. Kebijakan ini menuai banyak kontroversi, baik dari kalangan masyarakat umum, pengamat kebijakan, hingga arsitek. 

Luas bangunan 18 meter persegi dengan tanah 25 meter persegi dianggap terlalu sempit dan tidak mampu mengakomodasi kebutuhan hidup sebuah keluarga secara layak. 

Kementerian PKP beralasan bahwa pengecilan rumah ini menjadi solusi untuk mengatasi backlog perumahan di tengah tingginya harga tanah di kota-kota besar. Seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, sekaligus untuk mendukung program 3 juta rumah per tahun. 

Dengan luas yang lebih kecil, biaya pembangunan jadi lebih murah, dan jumlah rumah yang dibangun bisa lebih banyak. Tapi apakah logika efisiensi ini sejalan dengan kelayakan tempat tinggal? 

Seberapa Kecil 18 Meter Persegi Itu

Penampakan Dalam Rumah Subsidi 18 Meter Persegi
Sumber: antara/Muhammad Iqbal/nz

Untuk memberi gambaran, 18 meter persegi setara dengan luas kamar kos standar. Bayangkan satu ruang yang harus memuat tempat tidur, dapur kecil, kamar mandi, dan ruang aktivitas keluarga. Jelas bukan perkara mudah, apalagi jika dihuni oleh lebih dari satu orang. 

Dalam standar kelayakan hunian yang berlaku sampai saat ini, yakni Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 689/KPTS/M/2023, luas tanah rumah tapak subsidi ditetapkan minimal 60 persegi dan maksimal 200 meter persegi. 

Sementara itu, luas bangunan minimal 21 meter persegi hingga 36 meter persegi. Artinya proposal rumah 18 meter persegi tidak ada setengah dari batas ideal tersebut. 

Pro dan Kontra: Efisiensi vs Kemanusiaan

Pro dan Kontra Rumah Subsidi Diperkecil

Pihak pro menilai langkah ini sebagai cara cerdas untuk membuka akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Khususnya bagi masyarakat lajang dan pasangan muda yang mencari hunian terjangkau di perkotaan. 

Namun disisi lain, kritik datang dari berbagai arah. Banyak yang menilai rumah seluas itu tidak manusiawi, sebab tidak memberikan ruang gerak dan nafas yang cukup bagi penghuni. 

Menurut Ketua Umum IAI Georgius Budi Yulianto, ukuran ini melanggar standar kelayakan hunian, terutama untuk keluarga, walaupun SNI menyebut 6,4-9 meter persegi per jiwa. 

Rumah subsidi seluas 18 meter persegi lebih menyerupai kontrakan atau kamar kos, dibanding hunian yang bisa menunjang kesejahteraan penghuninya. 

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) juga menyoroti dampak ruang yang terlalu sempit terhadap kesehatan fisik dan mental, terutama di kawasan perkotaan yang padat dan penuh tekanan. 

Alternatif Rumah Subsidi

 Solusi Luas Rumah Subsidi yang Layak Huni

Alih-alih memaksakan ukuran rumah yang terlalu kecil, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menyarankan agar ukuran rumah subsidi seharusnya diperluas. 

Dari ukuran bangunan saat ini 36-40 meter persegi. Minimal diperluas menjadi 40 meter persegi. Selain itu, untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan di perkotaan, sebaiknya kembangkan hunian vertikal.

Konsep ini dianggap dapat mempermudah akses masyarakat, ketimbang mendorong masyarakat tinggal di ruang sempit tanpa jaminan kenyamanan. 

Gagasan rumah subsidi berukuran 18 meter persegi sebenarnya berangkat dari niat baik, yakni untuk membuka akses kepemilikan rumah bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. 

Tapi, niat baik saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kepekaan terhadap realitas hidup manusia. Hunian murah tetap harus layak, sehat, dan manusiawi. 

Jadi, pertanyaannya bukan sekedar “bisa tinggal di rumah 18 meter persegi atau tidak, tapi apakah kita mau membiarkan standar kelayakan hidup jadi sekecil itu? 

Nah, kalau Homies sedang cari rumah layak dengan desain modern dan lokasi strategis dekat Jakarta, Minhome rekomendasikan buat langsung cek website Gethome

Di sana, Homies bisa temukan berbagai pilihan rumah impian yang nggak cuma nyaman dihuni, tapi juga terjangkau. Menyediakan sistem pembelian rumah cash dan KPR, serta banyak promo menarik lainnya. 

Promo kali ini beli rumah bonus iphone 16 dan ac daikin ½ pk. Jadi, tunggu apa lagi, yuk kunjungi web Gethome, buat janji surveri, dan kunjungi marketing gallery nya di De Oasis Green Residence dan Valencia Premiere Depok! 

Baca Selengkapnya: Beli Rumah atau Bangun Rumah? Ini Pertimbangan Bijaknya! 

Bagikan Postingan Ini